Petani Keluhkan Manipulasi Timbangan di Pabrik Sawit
Bengkulu, kabarawit.com - Petani sawit di Bengkulu menyebutkan masih ada pabrik kelapa sawit yang memanipulasi timbangan. Mereka mengklaim bahwa bagian timbangan bahkan terkadang secara terang-terangan menyatakan adanya pengaturan toleransi tanpa sortir ketat, dengan tingkat potongan timbangan berkisar antara 5% hingga 10%.
Situasi ini biasanya diabaikan ketika harga sawit sedang tinggi, namun sangat terasa dampaknya ketika harga sawit turun di bawah Rp 1.600 per kilogram, seperti kondisi saat ini.
"Kami telah lama merasakan bahwa timbangan di pabrik kelapa sawit bisa dimanipulasi. Seringkali, ketika kami membawa hasil panen ke pabrik, kami mendengar bagian timbangan yang bicara terang-terangan tentang pengaturan toleransi tanpa sortir ketat. Ini sangat merugikan kami, terutama saat harga sawit berada di level yang rendah," kata Bambang Susilo, petani kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, kemarin.
Bambang menambahkan, ketika harga sawi sedang tinggi dirinya tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Namun, saat harga TBS kelapa sawit rendah, maka dirinya merasa itu tidak adil dan cukup memberatkan.
"Ketika harga sawit sedang tinggi, kami tidak terlalu memperhatikan manipulasi ini. Tetapi saat harga sawit turun seperti sekarang, pengaruh dari manipulasi timbangan sangat terasa. Kami merasa diperlakukan dengan tidak adil dan terpaksa harus menanggung kerugian yang lebih besar," tuturnya.
Selain itu, Petani Sawit di Kabupaten Bengkulu Utara, Budi Santoso mengatakan, cukup sedih dengan tindakan pabrik kelapa sawit yang biasa memanipulasi berat timbangan. Sebab itu merugikan petani sawit juga.
"Saya sangat terkejut ketika mengetahui betapa tega pabrik-pabrik kelapa sawit ini dalam memanipulasi timbangan. Saya sudah berusaha keras dalam mengelola perkebunan saya, namun semua itu sia-sia karena manipulasi yang terjadi di pabrik. Ini sungguh tidak adil bagi petani," tuturnya.
APKASINDO langsung bereaksi atas temuan ini. Ketua APKASINDO Bengkulu, Jakfar menyampaikan, cukup prihatin dengan laporan mengenai manipulasi timbangan di pabrik kelapa sawit. Pihaknya berharap pemerintah dan instansi terkait segera menginvestigasi masalah ini dan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam praktik curang ini.
"Kami sangat prihatin dengan laporan mengenai manipulasi timbangan di pabrik kelapa sawit. Kami berharap pemerintah dan instansi terkait segera menginvestigasi masalah ini dan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam praktik curang ini. Perlindungan petani sawit harus menjadi prioritas utama," tuturnya.
Sementara Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menegaskan komitmennya untuk menangani masalah ini dengan serius.
"Kami mengambil laporan ini dengan serius. Pemerintah akan segera membentuk tim investigasi untuk mengusut tuntas laporan mengenai manipulasi timbangan di pabrik kelapa sawit. Jika terbukti ada praktik curang, pihak-pihak yang terlibat akan diberikan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya.
Pabrik-pabrik kelapa sawit yang diduga terlibat dalam manipulasi timbangan juga diimbau untuk bekerja sama dalam investigasi ini. Pemerintah akan memastikan adanya langkah-langkah yang efektif untuk memastikan kejujuran dalam proses penimbangan dan memberikan keadilan kepada para petani sawit yang terkena dampak manipulasi ini.