Jakarta, kabarsawit.com - Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah merilis hasil final seleksi administrasi beasiswa pengembangan SDM kelapa sawit 2023. 

Dari data yang dirilis, ada sebanyak 4.905 peserta yang dinyatakan lolos seleksi administrasi dan berhak untuk mengikuti tahap selanjutnya, yakni ujian atau tes. 
Ini merupakan jumlah final, mengingat batas waktu pendaftaran dan juga finalisasi data bagi para peserta telah berakhir pada 19 Juni 2023 lalu. 

Nantinya, para peserta yang telah lulus seleksi administrasi akan mengikuti tes yang akan dilakukan secara daring melalui situs yang telah disediakan. 
Tes seleksi dijadwalkan akan dimulai pada 26 Juni dan akan berakhir pada 18 Juli 2023. Sementara penerimaan beasiswa akan diumumkan pada 22 Agustus 2023 mendatang.

Diketahui, tahun ini pemerintah menambah kuota untuk penerimaan beasiswa sawit tersebut. Dari 1.000 orang di tahun 2022 lalu, tahun ini kuotanya ditambah menjadi 2.000 orang. Dengan kuota 2.000 orang, artinya ada sekitar 2.905 peserta yang akan tereliminasi nantinya. 

Diketahui terdapat 5 jalur pendaftaran Beasiswa SDM Sawit Tahun 2023. Pertama, pekebun dan keluarga pekebun sawit. Kedua, karyawan atau pekerja pada usaha budidaya pengolahan hasil perkebunan sawit. 

Ketiga, keluarga karyawan atau pekerja pada usaha budidaya pengolahan hasil perkebunan sawit. Keempat, pengurus atau anggota koperasi ataupun lembaga yang bergerak di bidang usaha budidaya, pengolahan, dan/atau jasa perkebunan kelapa sawit. 

Serta terakhir, Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Program ini diharapkan dapat mencetak generasi muda perkebunan sawit yang dapat terus secara konsisten meningkatkan industri perkelapasawitan di Indonesia dan dunia.

Program Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) kelapa sawit memang menjadi salah satu program yang diandalkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). 

Program ini diharapkan dapat menciptakan pekebun-pekebun yang handal dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. 

Ada dua hal yang dilakukan oleh Ditjenbun dan BPDPKS pada program ini. Pertama adalah pelatihan yang diberikan kepada para pekebun sawit dan kedua adalah beasiswa yang diberikan kepada anak-anak petani. 

Hingga tahun 2022,  total sudah ada 11.088 petani yang mendapat pelatihan dan 4.265 anak petani mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan vokasi di bidang perkelapasawitan.