Harga TBS Sawit di Bengkulu Turun Lagi, Dinas TPHP: Kami Tak Bisa Berbuat Banyak!
Bengkulu, kabarsawit.com - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Bengkulu untuk periode Juni 2023 telah ditetapkan.
Harga beli yang ditetapkan ditingkat pabrik sebesar Rp 1.718,63 per kilogram atau lebih rendah dibandingkan harga penetapan Mei 2023 Rp 1.822,45 per kilogram.
Kabid Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman SH MH mengatakan, tim penetapan harga TBS kelapa sawit telah menetapkan harga beli sawit di tingkat pabrik turun Rp 103,82 dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan harga CPO uang belum naik yakni sebesar Rp 9.789 per kilogram.
"Tim penetapan harga TBS kelapa sawit telah menetapkan harga beli sawit periode Juni 2023 di tingkat pabrik mencapai Rp 1.718,63 per kilogram dengan harga tertinggi Rp 1.966 dan terendah Rp 1.470,91 per kilogram," kata Bickman, Selasa (20/6)
Menurutnya, penurunan harga ini tentu akan berdampak pada kesejahteraan petani sawit.
"Meski begitu, kami tidak bisa berbuat banyak karena harga tersebut adalah kesepakatan bersama antara pemerintah, petani sawit dan perusahaan kelapa sawit," ujarnya.
Ia mengaku, harga tersebut merupakan harga yang telah disepakati bersama. Sehingga pabrik kelapa sawit wajib mematuhi hal tersebut.
"Ini adalah harga yang telah disepakati, dan pabrik kelapa sawit diharapkan mematuhi hal tersebut," kata Bickman.
Keputusan tim penetapan harga TBS kelapa sawit di Provinsi Bengkulu ini diyakini mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi pasar dan upaya mendukung kesejahteraan petani.
Diharapkan, harga yang ditetapkan ini dapat memberikan dorongan bagi para petani kelapa sawit dan mendorong peningkatan produksi di wilayah tersebut.
"Saat menetapkan harga beli sawit, kami memperhatikan berbagai aspek, termasuk kondisi pasar dan kesejahteraan petani. Kami berharap dengan harga yang kompetitif ini, para petani kelapa sawit akan merasa termotivasi untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil panen mereka," tuturnya.
Namun, penentuan harga TBS kelapa sawit ini juga menimbulkan beberapa kekhawatiran di kalangan pelaku industri. Beberapa pabrik kelapa sawit kemungkinan bakal menghadapi tantangan untuk mematuhi harga tersebut, terutama jika biaya produksi mereka tinggi atau kondisi pasar tidak menguntungkan.
"Kami menyadari bahwa penentuan harga TBS kelapa sawit ini dapat menjadi tantangan bagi beberapa pabrik. Namun, kami berharap bahwa dengan adanya harga yang ditetapkan ini, dapat memberikan stabilitas dan kepastian bagi para petani serta mendorong pertumbuhan industri perkebunan," ungkap seorang perwakilan pabrik kelapa sawit di Bengkulu yang tidak ingin disebutkan namanya.