https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Ingat, Jangan Campur Tanaman Sawit dengan Karet Dalam Satu Hamparan

Ingat, Jangan Campur Tanaman Sawit dengan Karet Dalam Satu Hamparan

Tanaman sawit berada satu lahan dengan karet di Bengkulu. Foto: Dirgantara

Bengkulu, kabarsawit.com - Pengamat pertanian Bengkulu, Zainal Muktamar, menyatakan pentingnya ilmu pengetahuan dalam praktik pertanian.

Misalnya dalam menanam sawit satu hamparan dengan karet. Zainal menyarankan untuk tidak mencampur tanaman sawit dengan tanaman karet dalam satu kebun. Pernyataan ini didasarkan pada penelitian dan pengamatannya terhadap dampak yang timbul dari itu.

"Dalam pengalaman saya, mencampur tanaman sawit dengan tanaman karet berdampak negatif pada kedua tanaman tersebut," kata Zainal saat berbincang dengan kabarsawit.com, kemarin. 

Menurut Zainal, tanaman karet dan sawit memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Sehingga ia tidak menganjurkan petani menanam dua jenis tanaman perkebunan dalam satu bidang tanah yang sama.

"Kedua tanaman memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, dan mencampurnya dapat mengakibatkan kompetisi yang kuat di antara keduanya," ujar Zainal. 

Lebih lanjut, Zainal menjelaskan, pencampuran dua tanaman menyebabkan risiko penyebaran penyakit.

"Pencampuran tanaman sawit dengan tanaman karet juga dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Beberapa penyakit yang menyerang tanaman sawit, misalnya, dapat dengan mudah menular ke tanaman karet yang berdekatan, dan sebaliknya. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian besar bagi petani," ujar Zainal.

Ia menekankan bahwa perbedaan siklus pertumbuhan kedua tanaman ini dapat menyebabkan masalah dalam manajemen kebun. 

 

Tanaman sawit memiliki siklus yang lebih panjang dibandingkan dengan tanaman karet. Mencampur keduanya dalam satu kebun dapat mempersulit perawatan dan pemeliharaan yang tepat untuk masing-masing tanaman.

"Pada saat tanaman karet mencapai masa panen, tanaman sawit mungkin masih dalam tahap pertumbuhan aktif, ini dapat mengganggu proses pemanenan dan menyebabkan kerugian dalam produksi kedua tanaman tersebut," tuturnya.

Selain itu, Zainal juga menyebutkan faktor lain yang perlu diperhatikan, yaitu kebutuhan air. Tanaman sawit membutuhkan jumlah air yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman karet.

Dalam kebun yang dicampur, pengaturan irigasi menjadi lebih rumit dan sulit untuk memenuhi kebutuhan air yang tepat bagi kedua tanaman tersebut.

"Mengatur irigasi yang sesuai untuk kedua tanaman dengan kebutuhan air yang berbeda bisa menjadi tantangan besar. Jika air tidak didistribusikan dengan baik, ini dapat menyebabkan stres pada tanaman dan berdampak negatif pada pertumbuhan serta hasil panen," tutur Zainal.

Terakhir, Zainal memberikan rekomendasi kepada para petani agar mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk mencampur tanaman sawit dengan tanaman karet di kebun mereka. 

Mengingat risiko dan kerumitan yang dapat timbul, pengamat pertanian ini menganjurkan untuk mempertahankan tanaman sawit dibandingkan karet.

"Jadi kalau sudah terlanjur, kami menganjurkan tanaman karetnya lebih baik ditebang dan Sawit tetap dipertahankan," tutupnya.